Xiaomi Mi4i Review

IMG_0092

AADX, atau Ada Apa Dengan Xiaomi? Itu yang gue pikirkan setelah melihat beberapa teman penyuka gadget yang tidak berhenti membicarakan mengenai brand tersebut. Komunitas yang menjadi advokat brand tersebut juga kuat, dan sangat aktif sekali, apalagi setelah produknya yang bernama Mi4i diluncurkan di Jakarta. Produk dengan premis “Affordable Flagship”, yang menurut gue secara pesimis, ngga akan ada bedanya dengan handset Android lainnya.

Gue beberapa kali menggunakan handset Android, dan ujung-ujungnya selalu kembali ke iPhone karena satu hal, konsistensi performa. Pakai Nexus 4 dan 5, yang notabene selalu memberikan konsistensi paling baik dari sisi software, tapi mengecewakan dalam battery life dan kualitas kamera. Pakai LG G3 yang camera nya sangat bagus untuk ukuran handphone, tapi kecewa dengan konsistensi performa nya karena seringkali melambat, memanas, dan ujung-ujungnya baterai lumayan boros.

Iklan Samsung
Dengan memakai Samsung, kamu akan bahagia karena berlari-lari di taman dan memiliki hidup yang berwarna-warni cerah.

Samsung… Gimana ya? Menurut gue pembeli Samsung itu secara spesifik berasal dari kalangan ‘orang yang masih percaya iklan’. I’m not saying that it’s bad, but you can definitely get better stuff if you only ask your techy friends instead of believing in social media buzzers who seem to glorify them (twice each year during the Galaxy S & Note series periodic launch). Yah, pernah pakai Galaxy S3 dan A5 punya kantor. S3 belum dipakai setahun dan performa nya melambat walau sudah factory reset, dan A5 sebenarnya cukup oke sih, tapi terlalu mahal untuk spesifikasi mid-range nya. So, ya begitu. Gue belum pernah menemukan handset Android yang memuaskan, yang bisa membuat gue bisa meninggalkan iPhone di rumah, dan sehari-hari memakai handset itu aja.

Tertarik dengan omongan teman-teman bahwa Xiaomi Mi4i ini memuaskan, gue bertanya-tanya, dan setelah satu dan lain hal, akhirnya menggunakan handset tersebut selama beberapa minggu ini. Secara singkat, gue sekarang tahu kenapa teman-teman gue merekomendasikan handset ini, dan brand nya memiliki komunitas yang sangat kuat juga. Handset ini simply memuaskan. Ini alasannya:

Screenshot_2015-09-20-22-35-53
Boleh lah ini battery life nya.

1. Battery kuat
Dan ada alasannya kenapa begitu. Satu, secara spesifikasi, ukurannya besar. Lebih dari 3,000 mAH, tapi lucunya, LG G3 yang dulu gue pakai juga memiliki baterai dengan ukuran sekitar itu, dan jarang sekali menembus 12 jam standby dengan penggunaan sedang (Waze sekitar 30 – 40 menit, sekitar 100an push email, chat, social media, browsing, puzzle games, dan sekitar 2.5-3.5 jam layar aktif). Perbedaannya terletak di prioritas designer handphone nya. Xiaomi itu mendahulukan user experience dibandingkan spesifikasi, terlihat dari Layar LG G3 yang 5.5 inch Quad HD, atau sekitar 538 ppi (pixel per inch) sedangkan Mi4i “cuma” Full HD, dengan 441 ppi. Apakah terlihat bedanya? Ngga. Tapi memang spesifikasi LG lebih sexy buat dipampangkan di brosur, walau efeknya lebih memberatkan prosesor dan membuat baterai boros.

Ibaratnya kalau mobil, LG membuat mesin 6 silinder yang lebih besar, tapi menghasilkan akselerasi yang sama dengan mesin Xiaomi yang cuma 4 silinder. It’s pointless. Dengan si Mi4i, Sehari-hari, paling jelek itu gue mendapatkan sekitar 12 jam. Rata-rata sekitar 15 jam, seringkali lebih. Copot charger jam 5.30 pagi, dan baru masuk charger lagi sekitar jam 11 malam. Sangat cukup buat gue.

2. Performa
Performanya konsisten. Masalah gue dengan LG G3 dulu adalah ketidak konsistenan performa. Kadang mulus, tapi seringkali mendadak melambat, bahkan disaat gue cuma ingin scrolling Home screen atau buka app. Mungkin cuma sekitar 0,5-1 detik sih lag nya, tapi dikali beberapa puluh kali melakukannya setiap hari, berasa lah. OS nya Mi4i yang bernama MiUI ini secara mengejutkannya cukup responsif dan konsisten. Tidak seperti kebanyakan Android dengan skin ala produsen lain yang biasanya memberatkan kinerja, OS ini dirasa sangat optimal buat handphone ini. Bukan cuma asal membedakan tampilan dan fitur, tapi memang dirancang untuk melengkapi hardware yang mid-range. Emang sih, RAM yang ukurannya 2GB itu kadang berasa ngga cukup, karena biasanya cuma tersisa sekitar 800-400MB untuk user (sisanya dimakan oleh OS tersebut). Lalu, namanya juga Android ya, masih perlu di reboot paling tidak seminggu sekali untuk mempertahankan mulusnya performa. Dimaklumi lah ini.

 IMG_0093

3. Camera
Memang camera handset ini ngga bisa dibandingkan dengan iPhone 5S atau LG G3 yang pernah gue pakai. Noise nya cukup banyak dalam kondisi remang-remang, lalu tidak menangkap detail sebaik handset2 tersebut. Tapi begitu ingat bahwa handset ini harganya 2,8 juta Rupiah, kekurangan itu sangat dimaafkan. Bahkan, agak sulit mencari camera handphone sebaik ini dalam rentan harga tersebut. Camera nya responsive, cukup cepat dinyalakan dari standby sampai mengambil gambar, sangat mudah digunakan & memiliki fitur-fitur unik, misalnya cara menyetel exposure value yang intuitif seperti ini.
Screenshot_2015-09-26-16-19-25
Beberapa fungsi dasar camera Mi4i
Screenshot_2015-09-26-16-19-10
Beragam mode foto Mi4i
Screenshot_2015-09-24-12-21-51
Mode selfie dengan sensor umur built-in. Dengan kacamata, gue dibaca sebagai 50 tahun, tanpa kacamata, lebih muda 20 tahun.

Camera itu sangat penting buat gue, dan menjadi salah satu alasan kenapa gue urung menggunakan Nexus. Camera dengan kualitas gambar konsisten itu alasan gue kenapa sejauh ini selalu memilih menggunakan iPhone untuk mengambil gambar, dan tidak memakai handset Android lainnya. Dengan si Mi4i ini, gue semakin sering menggunakannya untuk mengambil gambar, terlebih karena kamera 13 Megapixel nya ini lebih cropping friendly dibandingkan 8 Megapixel nya iPhone 5S gue. Untuk sample foto Mi4i, silahkan scroll ke paling bawah.

Sharp & vibrant. Something that you don’t see in a phone at this price range.
4. Layar dan desain
Menurut gue, 4.7-5 inch adalah ukuran layar terbaik, dimana real-estate visual cukup, tapi tidak mengorbankan handling jika menggunakan satu tangan. It’s the sweet spot. Layar 5 inch nya Mi4i yang digabung dengan body yang tipis membuatnya gampang digunakan, bahkan dengan satu tangan. Selain itu, layarnya tajam dan warnanya sangat bagus.
Apabila Samsung memiliki hobi yang aneh untuk membuat saturasi warna terlalu kuat, Xiaomi ini lebih condong ke Apple untuk racikan warna layar. Netral, visual angle nya luas dan menggunakan teknologi IPS dibandingkan LED. Foto dan gambar terlihat natural dan ekstra tajam. Memang kekurangannya adalah ketika di tempat gelap, there’s only so much brightness you can decrease. Kalah dibandingkan layar AMOLED nya Samsung yang bisa extra redup dan tidak menyilaukan. If you’re a fan of reading in the dark before going to bed (or you’re Batman), you might be losing sleep because of this.
Tampilan dasar home screen MiUI. Tidak punya app drawer seperti Android pada umumnya. I like this better. Who access their app drawer anyway?
Walau tampilannya iOS banget, tapi widgets bisa dong. Best of both world.
Screenshot_2015-09-24-12-24-19
Multi tasking screen nya kelihatan familiar ya…
5. Detail OS
Walau terlihat Xiaomi ini ‘terinspirasi’ sekali dari Apple, banyak sentuhan-sentuhan kecil yang dilakukan Xiaomi yang membuatnya berasa lebih intuitif atau menyenangkan dibandingkan versi Android lainnya. Contoh paling kecil, aksi swiping untuk melihat notifikasi tidak usah dilakukan pada layar bagian paling atas, tapi bisa dari mana saja.
Lalu, mode satu tangan yang sangat intuitif dan gampang dilakukan, bahkan sampai cara switching dari camera belakang ke depan (tinggal swipe atas/bawah saat camera menyala) atau posisi angka timer di selfie-mode camera yang posisinya dekat dengan lensa, agar mata lebih fokus melihat kearah lensa tersebut. Banyak sekali detail-detail kecil yang membuat OS ini unik, intuitif dan menyenangkan digunakan, baik itu animasi nya, maupun designnya. Untuk segala fitur MiUI, dapat dilihat disini.
Processed with VSCOcam with hb1 preset
I don’t mind using this as my daily driver. In fact, i want it to be.
Kesimpulannya, gue jatuh hati dengan handset ini. Memang ini masih terlalu cepat untuk mengatakan apakah Mi4i ini akan bertahan lama atau memberikan performa yang konsisten dengan berjalannya waktu, but, i’m more than willing to find out. Handset ini menyenangkan untuk digunakan. Ia membuat gue nyaman untuk memindahkan nomor utama ke sini, dan (kadang) meninggalkan iPhone di rumah. Handset ini actually ngga membuat gue was-was dengan performa baterai nya, atau memberikan gambar yang lumayan bagus dengan cepat tiap kali gue nyalakan kameranya. In fact, this is what i’m looking for in a handset. Perasaan tenang bahwa handset ini akan bekerja tanpa drama. It just works.
IMG_0094
Those faux chrome & plasticky buttons
Tapi, seperti ungkapan ‘tiada gading yang tak retak’ (atau kalau disesuaikan dengan era masa kini, ‘tiada Kelapa Gading yang tak banjir’) kekurangan itu pasti ada. Pertama, ukuran memory internal yang cuma 16 GB. Emang sih ini bisa disiasati dengan selalu selektif memilih file apa yang akan kita simpan, but i’m echoing realistic women here that size, in fact, does matter. Kedua, feel dari power & volume button. As you can tell as how i’m nitpicking here, sebenarnya ini bukan sesuatu yang penting, tapi akan lebih baik apabila rasanya lebih ‘click’ dan less plasticky. Apalagi ya? Mungkin tekstur body nya. Memang dia menggunakan coating yang membuatnya anti kotor. Segala noda gampang sekali dihapus, tapi kadang membuatnya berasa licin. Oke, gue mulai kehabisan materi untuk dikomplain. Selain itu pun, segala keluhan diatas lagi-lagi dimaafkan mengingat harganya yang dibawah 3 juta.
Processed with VSCOcam with hb1 preset
It’s hard to find a better phone all around at 2.5-3 million price point. I highly recommend this phone for that kind of budget.
Ada masanya harga dibawah 3 juta itu merupakan pertanda sial bahwa handset yang bisa dibawa pulang adalah merek ngga jelas, atau Samsung low-end dengan spesifikasi yang hanya terdengar wow ketika band bernama Base Jam masih terkenal. Dengan senangnya gue memberi tahu bahwa masa-masa gelap itu telah berlalu (begitu pula dengan Base Jam). Budget terbatas sekarang bisa mendapatkan handset dengan kualitas sebaik Mi4i ini.
P.S: If your budget is lower than that, and i mean below 2 million Rupiah, you shouldn’t worry as well. Xiaomi baru aja meluncurkan Redmi 2 Prime yang harganya sekitar 1,8 jutaan, dan apabila optimalisasi OS dan hardware nya sebagus si Mi4i ini, harusnya performa nya akan sangat memuaskan untuk harganya. I will be reviewing it once i got my hands on it and spend a good time with it. (Big love to the guys at Xiaomi for allowing me to do some reviews on their gadgets)
Beberapa sample foto yang diambil dengan Mi4i:
Processed with VSCOcam with hb1 preset
Pagi hari cerah, indoor, sudah dibumbui dengan preset VSCOCAM.
IMG_20150925_175946
Maghrib, outdoor, sekitar jam setengah 7 malam.
IMG_20150912_190204
Indoor, malam, dengan cahaya lampu neon.
IMG_20150925_204051
Malam, indoor dan remang-remang ala bar.
IMG_20150912_185504
Kondisi malam. Mengkompensasi noise dengan kontras cahaya yang tinggi.
IMG_20150924_123613
Indoor, kondisi terang sekitar jam makan siang.

20 thoughts on “Xiaomi Mi4i Review

  1. Bagaimana mengatasi 16GB internal storage ini ya?

    Saya pakai Redmi 1S yang internal storage 8 GB & ada slot SD card untuk media storage aja, slot sd card ini ga membantu sama sekali, karena install app ga bisa dipindahkan ke SD card.

    Setelah setahun make Redmi 1S, saya mulai menghadapi masalah ga bisa install app karena insufficient storage. Dan ga bisa berbuat apapun selain terpaksa uninstall apps yang jarang dipakai.

    Dengan memindahkan secara rutin foto & video ke PC, Kira2 16GB internal ini cukup ga ya?

    1. Sayangnya ini juga masalah yang gue hadapi. Personally, minimal storage yang harus gue miliki itu 16GB. Ini aja mesti bener-bener selektif memilih apps yang wajib ada di HP. Selebihnya, kalau mengutip saran uztad, pengendalian diri :p

    1. Most of the time “hangat” aja, ngga sampai “panas”. Pernah sekali, itu karena sinyal jelek tapi gue ngotot internetan. Processor mode di Balance ya, bukan di Performance. Mungkin akan lebih sering panas apabila di mode itu, dan dipakai untuk game yang berat macam Real Racing.

  2. Ah! Akupun sebenernya penasaran sama si Mi4i ini tapi urusan memory memang dealbreaker banget ya apalagi yg memang pengguna banyak app. Dan betul sekali, 16 GB itu udah minimal banget 8′))))
    Lebih penasaran juga kenapa macem Mi4 dengan kapasitas 64GB yg lebih mumpuni gitu malah gak masuk Indonesia (secara resmi).

  3. Jadi menurut ‘gosip internal’, margin yang mereka dapat dari yang versi 64GB itu (Mi4C) sangat tipis dan cuma profitable kalau volume besar. Di China, berlaku banget. Di sini karena volume nye belum sampai segitu jadinya ngga berani mereka launching. Atau, belum berani tepatnya.

  4. Dari awal dirilis saya sudah sangat tertarik dg mi4i, tapi sayangnya beberapa isu berdatangan diantaranya isu overheat, LCD ngangkat, dan seringnya terjadi gangguan blur/noise pada kamera depan. hal tsb cukup menggalaukan saya.
    Nah, menurut pengalaman anda pernahkah isu tsb terjadi pada mi4i anda dan bagaimana mengatasinya?
    Dan 1 lagi, bagaimana perform GPS nya? Sebab GPS ini menjadi hal yg sangat penting bagi saya.
    Terimakasih dan salam kenal,
    By akbarjember

    1. Salam kenal mas! Sejauh ini, isu seperti build quality ngga mengalami. LCD aman sentosa, begitu juga dengan kamera. Kadang hasil kamera belakang yang kurang memuaskan karena kemampuan fokusnya tidak cepat. Tapi itu lumayan jarang terjadi. Kamera depan aman sejauh ini.

      Kalau overheat, sejauh ini masih setaraf hangat & agak panas apabila dipakai memainkan Asphalt 7. Setelah itu kembali normal.

      GPS juga penting nih buat saya secara sering menggunakan Maps, Waze & Nike Running. Sejauh ini aman ngga ada masalah, baik di Waze atau Nike Running. Locking GPS ya juga cepat.

      Tambahan, saat ini baru upgrade ke MiUI 7 dan performa nya tambah bagus. Kalau biasanya scrolling home screen atau membuka apps berasa ada lag, sekarang terasa lebih fluid. Semoga membantu!

  5. Om, numpang nanya lagi.
    4G-nya pake apa? ane kalau beli ini, mau pake XL & Smartfren 4G di-dual-sim bareng. di atas kertas sih specs-nya bisa, tapi baca review ada yg bilang bisa, ada yg nggak.

    pengen tahu, seandainya pernah nyoba juga misalnya.

    thanks yaa

  6. berkat review dari blog ini ahirnya sy memberanikan diri meminang ini mi4i. ternyata ini hp emang cakep, bening, baterai awet daan kamera juga oke. rom sementara masih bawaan 6.7.4.0. pinginnya sih update ke 7.0.3.0 sbgmana notif updater, cuman msh ragu. mau liat review dulu dari yg sdh hijrah duluan ke miui7.
    nah, setelah update ke miui 7 gmana:
    1. kwalitas kameranya?
    2. daya tahan baterainya?
    3. notifikasinya update? (bbm, wa, line dsb)
    4. ada beberapa keluhan yg mengeluhkan mslh throuble charging setelah update miui 7, charg tdk bs sampai full.
    dan tambahan, apakah mi4i ini ada fitur auto stop charging? jadi setelah baterai penuh maka akan off charging scr otomatis. soalnya sy punya kebiasaan charging hp pas mau tidur hingga bangun tidur.
    thanx n sukses for lifejoy.

    1. Welcome to the club Bro. Sejauh ini segala operasional berjalan lancar, jadi kamera tetap oke dan baterai malah ada laporan kalau performa nya tambah bagus. Personally gue merasa sama aja sih.

      Yang paling berasa beda itu Day To day performance. Lebih enteng dan apps membuka lebih cepat.

      Kalau fitur charging so far Gue ngga ada masalah ya. Sama kok habit charging nya, jadi malam colok tinggal tidur. Sejauh ini ngga ada masalah sama sekali.

      Secara visual atau tampilan bedanya tipis, tapi performa lebih enteng nya membuatnya worthy of an update. Coba aja dulu mendingan bro.

  7. reviewnya mantap nih, ga bertele-tele tapi jelas.
    kebetulan saya juga pake ini gadget, overall modelnya emang cool, battery awet, dan kameranya juga bue….nning banget. tapi kok kamera depannya rada nois yah bro?
    nah, kalo liat punya admin kok bening yah kamera depannya? ada tips tertentukah semacam settingan atau mungkin pake aplikasi tambahankah?
    mhn share tipsnya do…ng….
    thanx

    1. Thanks bro! Gue sebel sama review yang kepanjangan soalnya, jadi selalu mengusahakan pendek aja.

      Tips yang paling utama (bahkan mungkin 1-1nya) untuk kamera depan, Lighting yang bagus. Kamera depan paling sensitif sama cahaya soalnya.

  8. kakak mau nanya, kakak kan udah banyak pengalaman masalah handphone. saya lagi nyari hp yg memilika kamera bagus. kira2 apa yah? anggarannya sekitar 2-3juta saja.
    terus menurut kakak bagus mana antara kamera samsung j5 sama mi4i?

    1. Gue pernah sih pakai Samsung Galaxy A5 yang kelasnya diatas J5, dan masih lebih bagus si Mi4i. Tapi, karena secara pribadi belum pernah nyobain si J5, gue ngga bisa memberikan penilaian yang objektif. Menurut gue, kalau bisa cobain dua-duanya dulu deh. Harusnya di toko macam Erafone pasti menyediakan tester yang bisa dicobain.

Leave a reply to ilmanakbar Cancel reply